“Allah is everywhere”
‘Allah is everywhere’ jawapan bagi soalan ‘ Where is Allah’ mungkin adalah satu jawapan
yang tidak tepat. Tetapi ianya adalah satu jawapan ringkas bagi orang awam dan
generasi muda yang tidak berpeluang memperoleh pendedahan dengan mendalam akan tuntutan rukun2 Islam dan Iman. ‘Dimanakah Allah?’ sering diajukan oleh gulungan2 ini dan khususnya
oleh kanak-kanak, maka sewajarnya jawapan diberikan.
Jawapan yang lebih spesifik sepertimana
terdapat dalam Al-Quran dan mengikut hadith-hadith, adalah untuk peringkat yang
telah lebih dahulu mengetahui dan memahami asas-asas dan rukun-rukun
Islam.
Soal jawab dalam halaman yang
dipaparkan dalam “Islam made Simple”
ini belum sampai ke peringkat untuk mengajukan kalimah-kalimah “Arasyi”,
“Kursi” dan lain-lain seumpamanya yang terdapat dalam Al-Quran dan
Hadith-hadith.
Perkataan seperti ini jika diajukan
pada soal jawab ringkas ini akan mengundang kepada kekeliruan kepada gulungan Y-
generasi ini khususnya, dan menyulitkan untuk mereka fahami yang boleh
mengundang kepada dosa dan kekufuran jika disalah-ertikan dan mengwujudkan ruang
untuk perbahasan berlanjutan..
Perkataan “everywhere” atau “di
mana-mana”
ini, bagi yang memahaminya hendaklah mentafsirkan ianya suatu
kiasan dimana Allah Ar-Rahman, Arasyi, Kursi dan seumpamanya adalah diertikan ke
arah Kekuasaan dan Pemerintahan.
Biarlah seseorang itu memperolehi
kefahaman akan Siapa dan Dimana Allah dari tafsiran Al-Quran dan Hadith2 serta
dari hujahan tokoh-tokoh ulama’.
Mereka yang bukan Islam mentakrifkan
God dalam status ‘omnipresent’ dan ‘ubiquitous’. Sudah tentu tiada persamaan untuk
perbandingan apa yang ditafsirkan oleh para Muslim dan
Mukmin.
“Allah bersemayam di atas
ArasyNya” sudah
dituntut kita beriman kepada status ini tanpa dibincang dan dibahas lebih lanjut
dalam mana jika keterlaluan boleh menjurus kepada penyimpangan ke arah
kekufuran.
“Allah is everywhere” adalah ringkasan
yang “direct” dan mudah, memadai untuk kefahaman orang awam secara umumnya, jika
dikaitkan dengan apa yang ditafsirkan dari ayat-ayat
Al-Quran:
Surah 2
Al-Baqarah Ayat 186:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ
الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ
يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka
itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Surah 50 Qaf
Ayat 16:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسٰنَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِۦ
نَفْسُهُۥ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
“Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh dirinya (NAFSAHU), dan Kami lebih
DEKAT (AQRAB) kepadanya daripada urat lehernya.”
Surah 57
Al-Hadid
57, Ayat 4:
هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ
ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ
مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ مَعَكُمْ
أَيْنَ مَا كُنتُمْ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Dialah yang
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas
‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan
apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik di
dalamnya. Dan Dia
bersama kamu di mana sahaja kamu berada. Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
**************************************
“Allah bersemayam" (ISTAWA) di atas
'Arasy”
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla di langit di atas Arasy di atas tujuh lapis langit
seperti yang dikatakan oleh Jamaah ulama. Pernyataan ini adalah argumen mereka
untuk melawan Muktazilah dan Jahmiyah yang berkata bahwa sesungguhnya Allah Azza wa Jalla ada di mana-mana dan tidak [istiwâ’] di atas Arasy.” (Ibnu Abdil Barr, at-Tamhîd,
juz VII, halaman 129). Jadi, perkataan bahwa Allah ada di
mana-mana adalah pendapat resmi dari kelompok Jahmiyah yang kemudian diikuti
oleh Muktazilah. (Jahmiyah merupakan pengikut Jahm bin Shafwan yang
mengatakan bahwa Allah tak mempunyai sifat apa pun,
red). Mereka mengatakan itu sebab menolak sifat istiwâ’
sebagaimana difirmankan Allah. Ahlussunnah wal Jama’ah
(Asy’ariyah-Maturidiyah) sepakat bahwa Allah bersifat istiwâ’ atas Arasy dan
senantiasa demikian. Tak ada satu pun dari mereka yang
menolak sifat ini. Sebab itulah, sejarah mencatat bahwa
Asy’ariyah-Maturidiyah adalah rival terkuat bagi Muktazilah yang akhirnya
memusnahkan ajaran Muktazilah secara total di masa lalu setelah sebelumnya
menjadi ajaran resmi dinasti Abbasiyah di bawah pemerintahan Al-Makmun,
Al-Mu’tashim dan Al-Watsiq. Sungguh aneh apabila dewasa ini justru sebagian
masyarakat menganggap Asy’ariyah-Maturidiyah
sebagai Jahmiyah atau Muktazilah yang berkata bahwa Allah ada di
mana-mana, padahal faktanya justru mereka yang terdepan memusnahkan keyakinan
ini dan keyakinan Jahmiyah-Muktazilah lainnya. Kitab-kitab Asy’ariyah hingga
kini seluruhnya menempatkan Jahmiyah atau pun Muktazilah di kategori aliran
menyimpang dan ini adalah fakta yang tak terbantahkan. Sayangnya, beberapa orang dewasa ini tak mempelajari aqidah
Asy’ariyah dari kitab resmi mereka sendiri melainkan hanya mendengar dari
kitab-kitab golongan anti-Asy’ariyah yang penuh misinformasi sehingga menganggap
itu adalah fakta sesungguhnya, padahal tidak. Wallahu
a'lam.”
Konten adalah milik
dan hak cipta www.islam.nu.or.id
Sumber:
https://islam.nu.or.id/post/read/95848/siapakah-yang-berkata-allah-ada-di-mana-mana
***************************
Imam asy-Syafi’i
berkata: Berbicara tentang sunah yang menjadi pegangan saya, murid-murid saya,
dan para ahli hadis yang saya lihat dan yang saya ambil ilmunya, seperti Sufyan,
Malik, dan yang lain, adalah ikrar seraya bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq
selain Allah, dan bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah, serta bersaksi bahwa
Allah itu di atas ‘arsy di langit dan dekat dengan makhluk-Nya.” (Kitab I’tiqad
al-Imamil Arba’ah, bab 4.)
Demikian juga, diyakini
oleh para imam mazhab, yaitu Imam Malik bin Anas, Imam Abu Hanifah (Imam
Hanafi), dan Imam Ahmad Ibnu Hambal (Imam Hambali). Tentang hal ini, silakan
merujuk pada kitab I’tiqad Al-Imamil Arba’ah karya Muhammad bin Abdirrahman
al-Khumais.
Allah berada di ‘arsy dan ‘arsy-Nya di langit,
sebagaimana digambarkan dalam ayat berikut: Allah Yang Maha Pemurah bersemayam
di atas ‘arsy.’’ (QS Thaha: 5). Ayat tersebut begitu tegas
menjelaskan bahwa Allah berada di ‘arsy.
Sumber:
***************************
Surah 20 Tha-Ha Ayat 5:
الرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوٰى
“
(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang "bersemayam" (ISTAWA) di atas 'Arasy.
”
Surah 2
Al-Baqarah Ayat 255:
اللَّهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا
تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ
ۗ مَن ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ
أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا
بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ
حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِىُّ الْعَظِيمُ
“Allah, tiada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia, Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya
mentadbirkan (sekalian makhlukNya). Yang tidak
mengantuk usahkan tidur. Yang memiliki segala yang ada
di langit dan yang ada di bumi. Tiada sesiapa yang
dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisiNya melainkan dengan izinNya.
Yang Mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa
yang ada di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari
(kandungan) ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki (memberitahu
kepadanya). Luasnya Kursi Allah
(ilmuNya dan kekuasaanNya) meliputi langit dan bumi dan tiadalah menjadi
keberatan kepada Allah menjaga serta memelihara keduanya. Dan
Dialah Yang Maha Tinggi (darjat kemuliaanNya), lagi Maha Besar
(kekuasaanNya).”
Surah 5 Al-A'raf Ayat 54:
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِى خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ فِى
سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ
يَطْلُبُهُۥ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرٰتٍۭ
بِأَمْرِهِۦٓ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ
الْعٰلَمِينَ
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ´Arsy. Dia
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk
kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah
hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta
alam.”
Surah 10 Yunus Ayat 3:
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِى خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ فِى
سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ ۖ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ ۖ مَا مِن
شَفِيعٍ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ إِذْنِهِۦ ۚ ذٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ
أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ´Arsy untuk
mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan
memberi syafa´at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah
Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil
pelajaran?.”
Surah 25
Al-Furqan Ayat 59:
الَّذِى خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِى سِتَّةِ
أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ ۚ الرَّحْمٰنُ فَسْـَٔلْ بِهِۦ
خَبِيرًا
“Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya dalam enam masa (SITTATI AYYAM), kemudian Dia "bersemayam" (ISTAWA) di atas
'Arasy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada
yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia.”
Surah 32 As-Sajadah Ayat
4:
اللَّهُ الَّذِى خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِى
سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ ۖ مَا لَكُم مِّن دُونِهِۦ مِن
وَلِىٍّ وَلَا شَفِيعٍ ۚ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
“Allah lah yang
menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa
(SITTATI AYYAM), kemudian Dia "bersemayam" (ISTAWA) di atas 'Arasy.
Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolongpun
dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah
kamu tidak memperhatikan? “
Arasyi
dan Kursi adalah sesuatu yang
abstrak dan maha agung ciptaanNya yang menjangkau dan melampaui batas-batas
masa, ruang, tempat, arah fisikal yang bukan untuk makhlukNya
memikirkannya. Ianya telah wujud sebelum masa dan tempat wujud. Seorang Muslim dan Mukmin hanya perlu mengenali Allah (maarifah) dan
mematuhi perintah dan laranganNya. Tiada obligasi dalam
Islam untuk mengetahui dimana Allah Maha Berkuasa berada. Elakkan
perbahasan lanjut akan perkara dimana Allah. Elakkan
anggapan orang lain sebagai “disbelievers” atau “
deviants” sekiranya mereka kelihatan mempunyai pandangan yang berbeza.
Seharusnya hendaklah tidak melampaui emosi. Ianya tidak
ada kesudahan, maka biarkan ruang untuk yang tidak bersetuju akannya kekal
“agree to disagree”. Dengan demikian akan menyelamatkan
diri kita dan orang lain dari terjebak kepada dosa-dosa besar dan kekufuran.
Namun begitu pengecualian dan kehormatan perlu diberi kepada
tokoh-tokoh ulama’ yang berkemampuan untuk memberi kefahaman kepada mereka yang
memerlukannya dan kepada mereka yang berkemungkinan tersasar akidah dan
keimanan.
“Allah is everywhere” as written in the booklet is a
simple and direct answer to a layman on the street and to younger generation
poorly informed on Islam and submission to Allah swt. Some parts on the document
are my personal views and may Allah Most Merciful forgive me for any
inessential, unwarranted or uncalled for words or
statements
Allahu a'lam.
***********************